Pages

Minggu, 13 Oktober 2013

Mau Tulisanmu terbit di Blog ini? Yuk Share Kisah Perjalananmu Hingga Masuk STAN!


Hai guys, mau tulisanmu terbit di blog STAN Pekanbaru ini?

Gampang kok, kamu tinggal tulis aja kisah atau cerita perjalananmu hingga kamu bisa menjadi Mahasiswa STAN seperti sekarang ini. Tulisan yang kamu bikin nggak bakal diedit-edit lagi, paling cuma akan dibetulin kalau kamu ada salah tulis. Judul juga bisa dibubuhi nama kamu, misal “Mimpi Setinggi Tiang Jemuran, Saya diterima di STAN--Waluyo Nurhadi”. Gimana, Gokil kan?

Kamu nggak perlu nulis pake bahasa resmi dengan mengindahkan kaedah bahasa seperti yang diajarkan dosen bahasa Indonesia. Kamu bisa nulis bebas tanpa aturan penulisan.

Tulisan kamu ini akan bermanfaat juga buat adik-adik kita yang ingin masuk ke STAN lho. Secara, mereka pasti akan termotivasi kalau kamu menuliskan cerita perjalananmu yang benar-benar berisi perjuangan hingga kamu bisa tembus USM STAN tahap 1 dan tahap 2.

Untuk pengiriman tulisan, silakan kirimkan tulisanmu bisa langsung ditulis di email atau bisa juga berupa file pdf/doc. Kirimkan ke pekanbarustan@gmail.com. Tulisan yang kamu kirim akan dibaca dulu oleh admin, siapatahu kamu ada salah ketik biar dibenerin sama admin. Atau bisa juga tulis di kertas, terus nanti diserahin sama Senat. Pasti tahu semua kan senat kita siapa aja. Hhhehheee

Oiya, buat inspirasi kamu menulis cerita, ini ada beberapa contoh tulisan dari Kakak-kakak kita yang udah lebih dulu menjadi mahasiswa yang menuliskan cerita-ceritanya.

"Jalan yang Tak Terduga untuk Lulus USM STAN"-Moh. Raung Yuniar Effendy 
Cerita Masuk STAN oke,langsung to the point! ini ceritaku masuk STAN, sekolah yang katanya TOP itu, pokoknya isinya orang-orang pinterlah.. yang daftar seabrek, yang diterima seiprit.
jelas saja, dipikiranku langsung kebayang kalau masuk STAN itu impossible!! tapi pingiin.. lha? oke, coba2 belajar buku STAN, pas buka soal TPA, eh ternyata gak serem- serem amat kok soalnya.. tinggal kerjain soalnya, liat kunci, ada beberapa bener,, lumayanlah.. lanjut! liat soal Bahasa Inggris, pertama liat soalnya, #asem, susaah,, coba kerjain, liat kunci, hasilnya jelas!! buanyak salahnya! coba kerjain lagi, salah lagi, coba lagi,, pokoknya gitu terus sampai akhirnya aku frustasi, "emang dasar akunya yang gak ngerti bahasa inggris sih!" padahal bahasa alien satu ini udah dapet pelajarannya dari SD lho, tapi kok tetep aja gak ngerti yaa! Sampai akhirnya ada kakak kelas STAN ngadain Try Out USM STAN di SMAku, nah, jelaslah aku ikut, pingin liat kemampuanku sampe mana, langsung pasang target "Bahasa Inggris Gak Boleh Nilai Mati!!!" dan pas ngerjain soal, bagian TPA? Alhamdulillah bisa lah.. pas bagian Bahasa Inggris?
........................................................................................... cuma contoh.

Mimpi Setinggi Tiang Jemuran, Saya diterima di STAN--Waluyo Nurhadi

Bolehkah Paijo mengawali paparan ini dengan Alhamdulillaah…. nama Asli Waluyo, biar akrab saya sebut Paijo sj ya :)
Alhamdulillaaah…. ALhamdulillaah…. Alhamdulillaaahirobbil’alamin Alhamdulillah artinya saat membuat tulisan ini Paijo lagi nugas satu mata kuliah semester 6 di STAN. Artinya saat ini Paijo sedang berkuliah di STAN, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (walau di STAN tak hanya spes akuntansi saja), ada juga yang menyebutnya Sekolah Tinggi Anti Nganggur, Setelah Tamat Akad Nikah, , atau bahkan ada yang menyebut STAN sebagai Pondok Pesantren karena banyak santriwan-santriwatinya. Luar biasa. Lalu kenapa Paijo memilih kuliah di kampus yang nggak jelas namanya itu?
Jadi begini….
Bismillahirohmanirrohim….. Sebelum beranjak jauh, kiranya biodata Paijo juga akan menjadi jawaban mengapa saya memilih kuliah di STAN. Nama : Paijo Asal : RT 02, RW 05 Desa Seren, Kec. Gebang, Kab. Purworejo, Jateng Orang Tua : Sodono Waluyo (Guru PNS) & Umul Hidayah (PNS dinas pendidikan) Adik : Fauzan Khusnarofi’ (sekarang smp, kelas 2)
Sudah sangat ketebak, hampir semua orang tua di desa pasti menginginkan anaknya kuliah di STAN. Tak tau pasti, apa yang ada di benak mereka. Kata mereka, STAN itu… kalau sudah lulus pasti dapat kerja. Jadi PNS kemenkeu. Mungkin bagi orang tua yg bekerja sebagai PNS menjadikan anaknya juga jadi PNS ialah suatu standar minimal keberhasilan, suatu nikmat tersendiri. Hal itu dikarenakan (mungkin) mereka merasa nyaman dan aman hidup PNS, dan berharap anaknya juga berada di kondisi yang sama, kelak. Nggak neko-neko, nggak macem-macem, kalem dan tentrem. Paijo nggak pernah
menemukan jawaban yang memuaskan. Yang Paijo tau, “pokoknya setelah lulus SMA kamu ndaftaro STAN lee!” kata Ibuk. “Nggiiih…Buuk”, jawaban mantab Paijo.
Passion paijo sebenarnya ada di bidang Seni dan Olahraga dan juga Matematika. Oke. Karena bingung sebut saja Paijo nggak punya passion. Nggak jelas. Seni mengajarkan estetika; Olahraga mengajarkan gerak tubuh dan juga mengajarkan tentang alam sekitar kita; matematika mengajarkan konsistensi berfikir. Semuanya sangat asyik. SDN 1 Seren, SMPN 2 Purworejo, lalu SMAN 1 Purworejo menjadi wadah Paijo belajar sedikit hal selama 12 tahun, yang membentuk Paijo di masa sekarang ini. Kesemuanya dilewati dengan biasa-sederhana tapi luarbiasa…. *bingung.
Singkat cerita, kelas 3 SMA menjadi masa yang sangat syahdu. Betapa tidak? Pilihan mau kuliah di mana? Sangat menentukan langkah dan arah hidup ke depannya. Banyak pendapat yang menyatakan “Mau jadi orang seperti apa?”; “Mau kerja jadi apa?” Itulah tempat kuliahmu. Tapi menurut Paijo tempat kuliah tak menentukan mau jadi apa seseorang, bahkan mau belajar apa seseorang pun tidak… Semuanya tidak tergantung pada tempat kuliah. Apapun bisa dibelajari di semua tempat. Dan (tambahan) menurut paijo: Akan jadi apa, seseorang? Tergantung dari orang tersebut belajar apa; apa yang ia pelajari selama hidup. Hooh kan y? right?
Semua cabang pendaftaran perkuliahan... Paijo daftari semua. Jalur PMDK memungkinkan Paijo melamar UNS. Namun akhirnya g jadi ditempuh, atas segala masukan-pertimbangan berbagai pihak. AKA-Bogor, Akadaemi Kimia Analisis menjadi tempat pertama yang bersedia menampung potensi Paijo. Yaa.., dengan sedikit bantuan nilai raport SMA. UGM teknik mesin dan UI teknik Perkapalan akhirnya terpaksa menerima Paijo kuliah di sana. Setelah Paijo berhasil lolos dari hadangan tes ujian seleksi masuk perguruan tinggi tersebut.
Bukan lulus, tapi lolos. L.O.L.O.S. Lulus itu membutuh kemampuan yang expert, sedang lolos yang pokok hanya faktor keberuntungannya. Alhamdulillaah…Paijo bejo.
Banyak pilihan, membuat paijo enak dalam memilih. Bogor, Jakarta, jogja? Jelas! jogja pilihannya. Dekat dengan rumah menjadi alasan utama. Alasan tambahan: karena kimia dan perkapalan… Paijo merasa kurang mumpuni dalam hal itu.
Tak melupakan pesan Ibuk, Paijo juga merencanakan mendaftar sekolah kedinasan. Tak hanya STAN tapi juga yg lain: STIS, AKMIL, STPN, STSN, AMG. Kalo nggak keterima di STAN, ya mudah-mudahan keterima di sekolah kedinasan lain. Yang penting sama-sama kedinasan, orang tua jadi tak was-was. Tapi realisasinya, hanya STIS dan STAN yang nyata didaftari Paijo. Seleksi masuk STIS, Paijo hanya bertahan sampai tahap wawancara…. Paijo glagepan ditanya macem-macem oleh bapak-ibu pewawancara.
Lalu yang STAN?
Tak mau mengecewakan orang tua, Paijo sudah mempersiapkan usm, ujian saringan masuk STAN jauh-jauh hari, bersama gerombolan temannya. Tiap pulang sekolah gerombolan itu langsung menuju ke padepokan untuk bertapa dipandu sang guru, sebut saja tempat les. Dikhususkan: belajar bahasa inggris, yang menjadi penjegal masyarakat desa dalam percaturan internasional. Singakt cerita… pengumuman pendaftaran dibuka. Bruulll… gerombolan itu mendaftar. “Bruulll” karena ternyata buanyak sekali gerombolan pendaftar lain, tepatnya kami mendaftar di region Jogjakarta, lokasi terdekat dari kawasan kami. H-1 Ujian, terlebih dulu kami sungkem pada bapak-ibuk, lalu dengan syahdu kami berangkat ke jogja rame-rame-perboncengan-permotoran.
Oiya…, perlu diinformasikan, Paijo memilih prodip Bea Cukai, Akuntasi, dan Perpajakan, teman yang lain pun kurang lebih sama.
Yak… Hari H tes… !#%&%&^%&^
Yak Hari H pengumuman tahap I… apa yang terjadi?
Ternyata Paijo gagal. Pendaftar Bea Cukai seharusnya dipanggil untuk tes kebugaran jika lolos-lulus tes tertulis. Paijo pendaftar Bea Cukai dan ia tidak dipanggil. Galau banget laah… saat itu… Bowok, salah satu anggota gerombolan itu sukses menempuh tes kebugaran ini. SELAMAT woook! Selamatkan bea-cukai Negara! :D Dan pada saat itu.., Paijo mulai menata hati memantapkan hidup sebagai calon mechanichal enginer. Bismillaah….
Eh…. Tarnyata pada pengumuman tahap II,… Seluruh anggota gerombolan kami, keterima semua di STAN. Paijo pun katanya juga termasuk. Saat itu paijo belum percaya, tapi… sudahlah… ikut menangis bahagia apa salahnya. Ikut menangis-sujud-sukur boleh-boleh saja kan ya? Untuk membuktikan itu…, akhirnya dengan badan yg masih gemeter, paijo pergi ke warnet dengan membawa nomor bukti pendaftaran. Sesampainya, ia mendonlot file pengumuman. Membukanya. Lalu menyocokkan nomor-peserta di kertas bukti pendaftaran dengan halaman nomor para pemenang yang berhasil keterima di STAN. Tiba-tiba Paijo GEDANDAPAN, kertas pendaftarannya hilang! Padahal tadi yakin sudah dibawa ke Warnet. Balik ke rumah, g ketemu. Dicari di jalan g ketemu. PANIK banget saat itu… terutama ibuk paijo. Akhirnya pelan-pelan kami mencari. Perlahan menyusur sepanjang jalan kenangan itu. Tak di sangka, kertas yang sudah lecek itu, nangkring di atas semak-semak pinggir jalan. Alhamdullilaaah… dengan ditemukannya kertas itu, Paijo resmi keterima di STAN. Nomor pendaftarannya tercantum di halaman pengumuman. Sekarang tinggal ngurus persyaratan dan lain sebagainya. Sangat dimudahkan. Kami segerombolan dibantu oleh kakak tingkat KMaP, Keluarga Mahasiswa STAN Purworejo sampai ke kosan. Ditunjukkan sampai ke pelataran kampus. Agak berat bagi Paijo sebenarnya…, meninggalkan teknik mesin yang sudah mulai mangambil hatinya. Namun, sang Ibuk jelas lebih di hati ketimbang yang lain…. Cieee. Berbeda dengan salah satu anggota gerombolan (ber6), Gemuruh (namanya) akhirnya tetap memilih teknik kimia UGM dibandingkan STAN. Ya… semuanyavharus tetap disyukuri. Dijalani… apapun jalannya. Dan harus terus diperjuangkan
_________________________________
Waluyo Inti dari cita-cita Paijo ialah menggantungkan cita-cita setinggi tiang jemuran. “Tiang jemuran?” Iya,
Biarlah cita-cita itu digantungkan di tiang jemuran. Letaknya tetap di atas, tidak diinjak- injak. Untuk menjangkaunya, kaki tetap berpijak di bumi. Bumi yang menjadi tempat kita lahir, tempat memberi penghidupan. Apakah kau mengira ibu-ibu dan bapak-bapak yang pergi ke sawah untuk mencangkul, kemudian menyemai padi, merawatnya, hingga memanennya itu cita-citanya rendahan? Bukan seperti itu kan, cita-cita setinggi langit yang kau maksud?
Tiang jemuran itu mudah dibayangkan, untuk menggantungkan cita-citanya tidak perlu susah payah. Nyata bisa digapai. Nah, setelah digantungkan tinggal berusaha sekuat tenaga diiringi dengan doauntukmewujudkan cita-citaitu.Kalau setinggi langit?Tentunya baru untuk menggantungkannya saja kesusahan.
Jemuran itu tempat untuk mengeringkan pakaian setelah dicuci. Ketika menggantungkan cita-cita setinggi tiang jemuran tentunya akan teringat dengan pakaian. Pakaian dalam bahasa jawa disebut ageman (agama sebagai ageman #sunankalijogo), jadi bagaimana berusaha mewujudkan cita-cita itu dan tetap menjaga akhlak.

Saya Masuk STAN BerkatRencana Tuhan ^_^

"Sebaik-baiknya rencana yang telah kita buat, rencana Tuhan jauh lebih baik"
Kurang lebih 3 tahun lalu, Ali yang menginjak kelas 3 SMA bingung. Sama seperti anak kelas 3 SMA pada umumnya, Ali bingung untuk menentukan mau kuliah di mana, ambil jurusan apa.
Dua pertanyaan itu selalu menghampiri dia. Bagaimana tidak, obrolan di kelas, di tempat bimbel dan di manapun ada teman-temannya selalu tak jauh-jauh dari hal tersebut.
.............................................. cuma contoh.
(dari masukstan.com)

Yukk tulis juga ceritamu biar terbit diblog ini....
Untuk pengiriman tulisan, silakan kirimkan tulisanmu bisa langsung ditulis di email atau bisa juga berupa file pdf/doc. Kirimkan ke pekanbarustan@gmail.com. Tulisan yang kamu kirim akan dibaca dulu oleh admin, siapatahu kamu ada salah ketik biar dibenerin sama admin. Atau bisa juga tulis di kertas, terus nanti diserahin sama Senat. Pasti tahu semua kan senat kita siapa aja. Hhhehheee

3 komentar: